Risiko Kebiasaan Menggertakan Gigi Dan Berikut Solusinya

Kebiasaan menggertakan atau menggesekkan gigi (bruxism) sering kali tidak disadari, terutama saat tidur. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak serius pada kesehatan gigi dan mulut jika dibiarkan dalam jangka panjang.

1. Gigi Aus dan Retak
Gesekan berulang membuat lapisan email gigi menipis, bahkan bisa memicu retakan kecil yang menyebabkan gigi rapuh.
2. Nyeri Rahang dan Sakit Kepala
Otot rahang bekerja berlebihan sehingga terasa tegang, nyeri, dan dapat menjalar menjadi sakit kepala terutama saat bangun tidur.
3. Kerusakan Tambalan atau Gigi Palsu
Tekanan berlebih dari kebiasaan menggertakan gigi bisa merusak tambalan, veneer, atau bahkan gigi palsu.
4. Gangguan Tidur
Menggertakan gigi saat tidur (sleep bruxism) bisa mengganggu kualitas tidur, baik pada penderita maupun pasangan tidur karena suara gesekan gigi.
5. Nyeri Sendi Rahang (TMJ Disorder)
Jika berlanjut, kebiasaan ini bisa memicu gangguan sendi temporomandibular (TMJ) yang menimbulkan nyeri, bunyi “klik”, hingga kesulitan membuka mulut.

1. 1. Gunakan Night Guard
Alat pelindung gigi khusus yang dipasang saat tidur untuk mencegah kerusakan akibat gesekan gigi.
2. 2. Kurangi Stres
Stres sering menjadi pemicu utama bruxism. Cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam.
3. 3. Hindari Kafein dan Alkohol Berlebih
Konsumsi kopi, teh, atau minuman beralkohol berlebihan bisa meningkatkan risiko menggertakan gigi saat tidur.
4. 4. Terapi Fisioterapi Rahang
Peregangan dan pijatan ringan pada otot rahang dapat membantu mengurangi ketegangan otot.
5. 5. Konsultasi ke Dokter Gigi
Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sangat penting untuk mengetahui kondisi gigi, serta mendapatkan solusi yang tepat sesuai tingkat keparahan bruxism.

Jadi, jika Anda memiliki kebiasaan menggertakan gigi, jangan dianggap remeh. Segera lakukan pencegahan dan konsultasikan dengan dokter gigi agar gigi tetap sehat dan terhindar dari kerusakan.